Konverter dan kalkulator ANOM ke MYR

Tentang Ringgit Malaysia (MYR)

Apa itu Ringgit Malaysia (MYR)?

Ringgit Malaysia, disingkat MYR dan sering diwakili dengan simbol "RM", adalah mata uang resmi Malaysia. RM adalah singkatan dari "Ringgit Malaysia". Istilah "Ringgit" berarti "bergerigi" dalam bahasa Melayu, yang pada awalnya merujuk pada tepi bergerigi dari uang perak Spanyol. Ringgit dibagi menjadi 100 unit yang lebih kecil yang dikenal sebagai sen. Ringgit Malaysia adalah satu-satunya alat pembayaran yang sah di Malaysia, dan digunakan untuk semua transaksi di negara ini.

Ringgit Malaysia diterbitkan oleh Bank Sentral Malaysia, yang dikenal sebagai Bank Negara Malaysia. Didirikan pada tanggal 26 Januari 1959, di bawah Undang-Undang Bank Sentral Malaysia 1958, Bank Negara Malaysia adalah satu-satunya otoritas yang bertanggung jawab untuk menerbitkan mata uang di Malaysia. Selain penerbitan mata uang, bank sentral juga mengelola kebijakan moneter, stabilitas keuangan, dan infrastruktur sistem keuangan secara keseluruhan di negara ini.

Bagaimana Sejarah MYR?

Ringgit memiliki sejarah yang kaya, menelusuri kembali ke masa-masa ketika Malaysia menjadi bagian dari kekuatan kolonial Eropa. Awalnya, dolar Spanyol digunakan, kemudian digantikan oleh Rupee India pada tahun 1837, dan kemudian diperkenalkan kembali 30 tahun kemudian. Straits Dollar mengambil alih pada tahun 1903, dipatok pada harga dua shilling terhadap Pound Inggris. Ringgit Malaysia diperkenalkan pada tahun 1967, menggantikan Dollar Malaya, yang juga digunakan oleh Singapura dan Brunei.

Uang Kertas dan Koin MYR

Seri pertama koin dan uang kertas diterbitkan pada tahun 1967. Selama bertahun-tahun, berbagai denominasi telah digunakan, termasuk koin 1, 5, 10, 20, dan 50 sen, serta uang kertas RM1, RM5, RM10, RM20, RM50, RM100. Uang kertas RM500 dan RM1000 dihentikan penerbitannya pada tahun 1999 karena Krisis Keuangan Asia.

Apakah MYR Dipatok ke Dolar AS?

Ringgit Malaysia (MYR), yang diterbitkan oleh Bank Negara Malaysia, tidak dipatok ke Dolar AS. Secara historis, selama Krisis Keuangan Asia pada tahun 1998, Malaysia telah mematok nilai tukar Ringgit terhadap Dolar AS pada tingkat 3,8 MYR untuk 1 USD untuk menstabilkan ekonominya. Namun, patokan ini dihapus pada tanggal 21 Juli 2005, menyusul keputusan serupa yang diambil oleh Tiongkok mengenai Renminbi. Sejak saat itu, Ringgit telah beroperasi di bawah sistem mengambang terkendali, di mana nilainya ditentukan oleh kekuatan pasar dari penawaran dan permintaan, dengan intervensi sesekali oleh bank sentral untuk memastikan stabilitas. Transisi ini merefleksikan sebuah langkah untuk menyelaraskan nilai Ringgit lebih dekat dengan fundamental ekonomi dan dinamika pasar Malaysia.

Bagaimana Riwayat Harga MYR?

Ringgit Malaysia (MYR) telah mengalami sejarah harga yang dinamis, yang secara signifikan dipengaruhi oleh peristiwa ekonomi regional dan global. Sebelum tahun 1998, nilai Ringgit berfluktuasi sebagai respons terhadap kondisi ekonomi domestik dan internasional. Krisis Keuangan Asia pada tahun 1997-1998 secara dramatis berdampak pada Ringgit, sehingga Malaysia mematok nilai tukar Ringgit terhadap Dolar AS sebesar 3,8 MYR terhadap 1 USD pada tahun 1998 demi kestabilan. Patokan ini dihapus pada tahun 2005, mengalihkan Ringgit ke sistem mengambang terkendali di mana nilainya ditentukan oleh kekuatan pasar, meskipun kadang-kadang distabilkan oleh intervensi dari Bank Negara Malaysia. Sejak saat itu, valuasi Ringgit telah dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk harga minyak global, kebijakan ekonomi Malaysia, ketegangan perdagangan AS-Tiongkok, dan skenario politik dalam negeri, yang merefleksikan sensitivitasnya terhadap dinamika ekonomi internal dan eksternal. Pada Januari 2024, Ringgit Malaysia diperdagangkan dengan kurs 1 MYR = 0,22 dolar AS.