DTCC Menerima Persetujuan SEC untuk Tokenisasi Saham dan Obligasi

Ringkasan Cepat

• The Depository Trust & Clearing Corporation (DTCC) mendapatkan persetujuan no-action dari SEC untuk menawarkan layanan tokenisasi bagi saham, ETF, obligasi, dan US Treasurys mulai tahun depan.
• Persetujuan ini menandai langkah penting bagi institusi keuangan tradisional untuk mengintegrasikan blockchain, yang berpotensi membuka triliunan dolar dalam aset dunia nyata (RWAs) yang ditokenisasi.
• DTCC memproses $2 kuadriliun setiap tahun, menempatkannya sebagai jembatan antara pasar lama dengan teknologi distributed ledger di bawah pengawasan regulator.

DTCC, yang melakukan kliring dan penyelesaian mayoritas transaksi sekuritas AS, mengumumkan bahwa mereka telah menerima surat no-action dari US Securities and Exchange Commission (SEC). Persetujuan ini memungkinkan perusahaan untuk meluncurkan solusi deposit tokenisasi tanpa tindakan penegakan hukum langsung. 

Dalam sebuah tonggak sejarah, DTC menerima Surat No‑Action dari SEC untuk melakukan tokenisasi pada aset tertentu yang disimpan oleh DTC. Dengan memanfaatkan blockchain, DTCC bertujuan menjembatani TradFi dan DeFi, mendorong sistem keuangan global yang lebih tangguh, inklusif, dan efisien.

— DTCC (@The_DTCC) 11 Desember 2025

Ditargetkan untuk peluncuran tahun 2026, platform ini akan memungkinkan institusi untuk menerbitkan dan mengelola token digital yang mewakili ekuitas, produk pendapatan tetap, dan utang pemerintah di blockchain berizin. DTCC menekankan kepatuhan terhadap undang-undang sekuritas yang berlaku, termasuk perlindungan investor dan aturan anti pencucian uang. Langkah ini mengikuti program percontohan yang menguji efisiensi tokenisasi, seperti penyelesaian instan dan pengurangan risiko rekanan.​

Pengamat industri melihat ini sebagai momen penting bagi RWAs , di mana aset seperti obligasi dan saham diubah menjadi token asli blockchain. Infrastruktur DTCC menangani lebih dari 100 juta transaksi setiap hari, sehingga keikutsertaannya dapat menstandarisasi pasar tokenisasi dan menarik bank yang sebelumnya ragu terhadap platform kripto mandiri. 

CEO Frank La Salla menyatakan inisiatif ini bertujuan memodernisasi proses pasca-perdagangan sambil menjaga stabilitas pasar. Hal ini sejalan dengan perubahan regulasi AS yang lebih luas di bawah pemerintahan Presiden Trump, yang telah menunjukkan dukungan terhadap inovasi kripto sejak terpilih kembali pada 2024.​

Tokenisasi membuka efisiensi bagi Wall Street

Tokenisasi menjanjikan perdagangan 24/7, kepemilikan fraksional, dan aset yang dapat diprogram, mengatasi masalah pada sistem kliring lama yang membutuhkan T+1 atau lebih lama untuk penyelesaian. DTCC berencana menggunakan jaringan kelas perusahaan seperti dari Hyperledger atau sejenisnya, memastikan interoperabilitas dengan chain publik jika memungkinkan. Pengadopsi awal dapat mencakup manajer aset yang mengelola reksa dana atau portofolio pensiun yang mencari hasil melalui Treasury yang ditokenisasi.

Perkembangan ini sejalan dengan pemberitaan terbaru tentang ekspansi saham tokenisasi Kraken di Eropa dan peluncuran perdagangan kripto SoFi di AS, menyoroti konvergensi global antara TradFi dan blockchain. Risiko tetap ada, termasuk kerentanan smart contract dan ketergantungan pada oracle, namun pengawasan SEC mengurangi ancaman sistemik. BlackRock dan Fidelity sudah bereksperimen dengan teknologi serupa, menunjukkan tekanan persaingan akan mempercepat adopsi.​