Analis pasar Michael van de Poppe mengatakan bahwa Bitcoin sedang mencapai tingkat valuasi yang langka jika dibandingkan dengan emas. Menurut analisanya, relative strength index (RSI) Bitcoin terhadap emas telah turun di bawah 30 untuk keempat kalinya dalam sejarah Bitcoin.
Untuk keempat kalinya dalam sejarah #Bitcoin, RSI terhadap Emas mencapai <30.
Tiga kali sebelumnya hal ini terjadi:
– Titik terendah pada bear market 2015.
– Titik terendah pada bear market 2018.
– Titik terendah pada bear market 2022.Ini bukan jaminan, tapi jelas bisa dikatakan bahwa salah satu dari… pic.twitter.com/uZHSxMzyaR
— Michaël van de Poppe (@CryptoMichNL) 15 Desember 2025
Tiga kali sebelumnya peristiwa ini terjadi di dekat titik terendah pasar BTC $86 350 Volatilitas 24j: 4.0% Kapitalisasi pasar: $1.72 T Vol. 24j: $51.98 B Bitcoin pada tahun 2015, 2018, dan 2022. Dalam setiap kasus, Bitcoin kemudian memulai fase pemulihan yang panjang. Van de Poppe mengatakan ini tidak menjamin akan terulang, namun menunjukkan adanya ketidakseimbangan yang kuat antara kedua aset tersebut.
Ia percaya bahwa emas saat ini dinilai terlalu tinggi dibandingkan dengan Bitcoin dan rotasi dari emas ke Bitcoin mungkin akan segera terjadi. Ia juga mencatat bahwa jarak antara Bitcoin dan rata-rata pergerakan 20 minggunya sangat besar, kondisi yang biasanya menghasilkan reli pemulihan.
Koreksi Harga Bitcoin dan Penyebabnya
Poppe juga membahas aksi harga terbaru Bitcoin setelah penolakan di $90.000. Setelah gagal mempertahankan support, Bitcoin bergerak lebih rendah seiring penurunan emas dan saham AS seperti Nasdaq.
Menurut analisisnya, pergerakan kembali di atas $88.000 dapat meningkatkan sentimen optimis di kalangan trader. Jika kelemahan berlanjut, ia mengamati level penarikan di bawah $83.800 dan kemungkinan di bawah $80.500.
Itu dia.
Rebound ke atas, penolakan jelas di $90K dan support tidak bisa bertahan saat semuanya terkoreksi; Emas, Nasdaq dan #Bitcoin.
Level terendah baru tercapai, dan karena itu, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan:
– Break kembali di atas $88K akan menjadi sinyal kuat dan akhir dari… pic.twitter.com/IhnjpR9xTr
— Michaël van de Poppe (@CryptoMichNL) 15 Desember 2025
Ia mengakui bahwa trading saat ini berisiko karena kalender makro saat ini, yang mencakup data pengangguran AS, data inflasi, dan kenaikan suku bunga yang diperkirakan luas dari Bank of Japan.
Van de Poppe memperingatkan investor bahwa Bitcoin secara historis bereaksi negatif setelah kenaikan suku bunga dari Jepang di masa lalu.
Di sisi lain, Glassnode mengatakan dalam laporan BTC Pulse-nya bahwa RSI 14 hari Bitcoin telah bergerak kembali ke level netral, sementara kondisi pasar spot memburuk. Spot cumulative volume delta juga berubah negatif. Volume perdagangan juga turun ke kisaran historis yang lebih rendah sementara open interest futures sedikit menurun.
Glassnode menambahkan bahwa posisi long masih ada namun bisa rentan jika harga turun lebih jauh.
Risiko Crash 80%
Trader veteran Peter Brandt memperingatkan bahwa Bitcoin telah melanggar garis tren parabola-nya. Dalam siklus sebelumnya, situasi serupa membuat harga BTC turun hingga 80% dari puncaknya.
Investor Bitcoin, apakah Anda tahu:
1. Siklus bull mengalami penurunan eksponensial
2. Siklus bull BTC mengalami kenaikan parabola
3. Pelanggaran parabola sebelumnya semuanya turun <80%
4. Kenaikan parabola saat ini telah dilanggar20% dari ATH = $25,240 pic.twitter.com/0hWAaEd6Dy
— Peter Brandt (@PeterLBrandt) 14 Desember 2025
Bitcoin saat ini sekitar 20% di bawah all-time high-nya. Jika pola historis terulang, penurunan 80% berarti turun ke $25.000. Brandt mencatat bahwa pergerakan seperti itu biasanya terjadi selama periode kondisi keuangan global yang lebih ketat.
Namun, siklus saat ini berbeda dari sebelumnya. Data menunjukkan bahwa kepemilikan Bitcoin kini lebih banyak dimiliki institusi dan jangka panjang. Kepemilikan Bitcoin korporasi telah meningkat dari sekitar 197.000 BTC di awal 2023 menjadi lebih dari 1,08 juta BTC saat ini, naik sekitar 448%.
Menurut peneliti Bitcoin Axel Adler Jr., “Bitcoin saat ini berada dalam fase koreksi setelah tiga tahun pertumbuhan.” Dengan BTC saat ini diperdagangkan di atas $86.000, investasi jangka panjang dari institusi dapat membatasi risiko crash harga Bitcoin hingga 80%.
