• Afrika meluncurkan jaringan perdagangan digital ADAPT untuk mengurangi biaya dan mempercepat pembayaran lintas negara.
  • Program percontohan di Kenya dan Rwanda mengurangi dokumen, menurunkan biaya, dan meningkatkan waktu penyelesaian.

Upaya Afrika untuk memodernisasi perdagangan lintas negara semakin mendapatkan momentum saat sebuah koalisi, termasuk AfCFTA Secretariat, Iota Foundation, Tony Blair Institute, dan World Economic Forum, bersiap untuk meluncurkan jaringan perdagangan digital baru.

Inisiatif ini, yang dikenal sebagai Africa Digital Access and Public Infrastructure for Trade (ADAPT), bertujuan untuk merevolusi perdagangan lintas negara dan mempercepat pembayaran berbasis stablecoin di seluruh benua.

Africa is the future of global trade 🌍
Led by @AfCFTA , in partnership with @IOTA , @WEF & @InstituteGC , ADAPT is building a public digital infrastructure connecting Africa with seamless cross-border trade, instant payments & secure digital identities.

One network. All of Africa. pic.twitter.com/1XoLYtISYX

— IOTA (@iota) November 17, 2025

ADAPT akan memperkenalkan jaringan digital open-source yang dirancang untuk mendukung identitas yang dapat dioperasikan, dokumen perdagangan digital, dan jalur penyelesaian biaya rendah. Menurut IOTA Foundation, platform ini bertujuan membawa infrastruktur modern ke 55 negara Afrika pada tahun 2035.

Inisiatif ini juga bertujuan untuk mengurangi waktu penyelesaian dari beberapa minggu menjadi hanya beberapa jam dan menurunkan biaya transaksi dari tingkat saat ini 6–9% menjadi di bawah 3%.

Proyek ini sejalan dengan upaya benua untuk mengurangi hambatan dalam pasar AfCFTA senilai $3.4 triliun. Para pedagang Afrika secara kolektif membayar sekitar $25 miliar dalam biaya pemrosesan pembayaran setiap tahun, sementara kesalahan dokumen dan penipuan menyebabkan kerugian miliaran dolar lebih banyak.

ADAPT menawarkan alternatif digital yang meningkatkan akurasi dan meminimalkan pemborosan.

Selain itu, platform ini hadir di saat regulator global sedang membentuk jalur yang lebih jelas untuk stablecoin. Ketika AS dan Hong Kong memperkuat kerangka pengawasan mereka, para pembuat kebijakan Afrika melihat peluang untuk mengintegrasikan pembayaran tokenisasi yang sudah beroperasi dalam skala besar. 

Program Percontohan Menunjukkan Dampak Awal

Kenya dan Rwanda telah menguji infrastruktur berbasis IOTA melalui program percontohan sebelumnya. Pihak berwenang melaporkan bahwa eksportir menghemat sekitar $400 per bulan dengan menghilangkan proses berbasis kertas. Operator pengangkutan memangkas dokumen manual hingga 60%. Waktu penyelesaian di titik perbatasan utama turun dari enam jam menjadi sekitar 30 menit.

Selain itu, Kenya kini mencatat sekitar 100.000 transaksi per hari melalui jaringan IOTA yang terhubung dengan alur kerja perdagangan. Lembaga publik menyebut integritas data yang lebih kuat berkat verifikasi kriptografi, menggantikan dokumen yang sebelumnya dikirim melalui email atau diangkut secara fisik.

IOTA Foundation mengonfirmasi bahwa peluncuran resmi ADAPT akan dimulai di Kenya pada kuartal pertama tahun depan, diikuti oleh Ghana dan satu negara ketiga di Afrika Utara. Implementasi skala penuh dimulai pada 2027 dan akan berlangsung secara bertahap hingga 2035.

Menurut proyeksi AfCFTA, sistem perdagangan digital yang komprehensif dapat menggandakan perdagangan intra-Afrika dan menghasilkan manfaat ekonomi tahunan sebesar $23.6 miliar.

Digitalisasi Meningkat Seiring Pertumbuhan Adopsi Kripto

Pergeseran Afrika menuju infrastruktur perdagangan digital mencerminkan adopsi aset kripto yang pesat. Lebih dari 75 juta pengguna di benua ini diperkirakan akan berpartisipasi di sektor ini pada 2026, dengan pendapatan yang diproyeksikan mencapai $5.1 miliar.

Stablecoin sudah mewakili sekitar 43% volume transaksi kripto di Sub-Sahara Afrika, menurut Chainalysis. Nigeria, Kenya, Ghana, Afrika Selatan, dan Zambia tetap menjadi pasar utama.

Arsitek ADAPT berpendapat bahwa mengintegrasikan perilaku pembayaran yang sudah ada ke dalam jalur perdagangan formal akan membuka efisiensi, mengurangi penipuan, dan memperluas akses ke likuiditas global. Mereka memperkirakan dolar tokenisasi dan stablecoin yang diatur akan menjadi saluran penyelesaian yang andal, terutama bagi eksportir kecil yang kesulitan dengan jalur perbankan tradisional. 

Rekomendasi untuk Anda:
  • Panduan Membeli IOTA
  • Tutorial Dompet IOTA
  • Cek Harga MIOTA 24 jam
  • Berita IOTA Lainnya
  • Apa itu IOTA?