Kenaikan harga Bitcoin baru bisa memakan waktu 2 hingga 6 bulan, namun data menunjukkan itu layak untuk ditunggu: Analisis

Poin-poin utama:

• Analis Bitcoin Timothy Peterson memperkirakan pemulihan akan memakan waktu dua hingga enam bulan, meskipun prediksi masih terbagi.

• Sebuah model mengutip fase breakout aksi harga historis dari tahun 2017, 2021, dan 2024. 

Koreksi terbaru Bitcoin (BTC) telah meredam antusiasme bullish, dengan para analis kini memproyeksikan jalur yang lebih lambat menuju rekor tertinggi baru.

Sejak mencapai harga tertinggi sepanjang masa di $126.200 pada 6 Oktober, Bitcoin (BTC) telah turun sekitar 20%, saat ini berada di bawah angka $100.000. Menurut ekonom jaringan Timothy Peterson, penurunan ini sejalan dengan pola pemulihan historis Bitcoin. Peterson menjelaskan,

“Ini adalah penurunan 20% ketiga dari harga tertinggi sepanjang masa sejak 2024. Rata-rata waktu pemulihan ke ATH baru dari level ini adalah 2–6 bulan.”

Ekonom tersebut menulis bahwa simulasi yang dibuat oleh AI menunjukkan kemungkinan kurang dari 20% Bitcoin mencapai $140.000 pada akhir tahun, peluang 50% untuk menutup tahun di atas $108.000, dan peluang 30% untuk mengakhiri 2025 dengan kerugian.

Demikian pula, Kepala Riset Galaxy Alex Thorn telah memangkas target akhir tahun BTC perusahaan menjadi $120.000 dari $185.000, dengan alasan pematangan pasar. Thorn mencatat bahwa Bitcoin sedang memasuki fase di mana partisipasi institusional, arus masuk pasif, dan volatilitas yang berkurang mendefinisikan perilaku harga. 

Thorn menambahkan bahwa mempertahankan dukungan $100.000 dapat menjaga tren bullish tiga tahun tetap utuh secara struktural, namun “keuntungan di masa depan mungkin berkembang dengan laju yang lebih lambat dan stabil seiring Bitcoin bertransisi ke era kematangan.”

Sementara itu, trader kripto Titan of Crypto menawarkan pandangan yang lebih campuran, memprediksi kemungkinan rekor tertinggi baru mendekati $130.000 pada akhir tahun, namun memperingatkan bahwa Bitcoin bisa jatuh di bawah $70.000 pada kuartal pertama 2026, berdasarkan analisis distribusi Wyckoff.

Terkait: Bitcoin melintasi $100K saat fase ‘bottoming’ harga BTC dimulai

Reset pasar untuk fase berikutnya Bitcoin tetap aktif

Terlepas dari kehati-hatian yang meluas, komentator Bitcoin Shanaka Anslem Perera menyajikan pandangan yang berbeda, berpendapat bahwa koreksi terbaru justru dapat mempersiapkan BTC untuk fase parabola.

Perera mengatakan 29,2% pasokan Bitcoin kini berada di bawah air, tingkat yang secara historis mendahului reli besar. Perera menunjukkan bahwa metrik serupa muncul sebelum bull run tahun 2017, 2021, dan 2024, masing-masing menghasilkan kenaikan 150% hingga 400% dalam enam bulan.

Menurut Perera, leverage di pasar derivatif telah tersapu bersih, sementara pemegang jangka panjang kini menguasai sekitar 70% pasokan. Akumulasi institusional melalui ETF dan meningkatnya cadangan stablecoin menunjukkan “likuiditas sedang terisi ulang di bawah permukaan.”

Analis tersebut menyimpulkan bahwa, kecuali dipicu oleh guncangan makro atau geopolitik besar, struktur Bitcoin saat ini mencerminkan kondisi pra-breakout sebelumnya, dengan 180 hari ke depan berpotensi menandai awal dari siklus eksplosif berikutnya.

Terkait: Bitcoin di $100K adalah ‘speed bump’ menuju $56K, tetapi data tidak menunjukkan tanda-tanda panik