Dari Pengadilan ke Gedung Putih: Pengampunan CZ, Lebih dari Sekadar Perintah Presiden

Pendiri Binance, Zhao Changpeng (CZ), yang pernah memimpin bursa kripto terbesar di dunia, pada akhir 2023 mengakui melanggar Undang-Undang Kerahasiaan Bank Amerika Serikat karena gagal membangun program anti pencucian uang yang efektif dan dijatuhi hukuman penjara selama 4 bulan. Setelah menjalani hukuman dan bebas pada 2024, nasibnya berubah drastis hanya dalam setahun—Presiden Amerika Serikat Trump mengeluarkan surat grasi yang membebaskannya sepenuhnya.

Bagi banyak pengamat, surat grasi ini adalah “sepatu yang akhirnya jatuh”; namun penandatanganannya bisa jadi menandai awal dari gelombang dampak yang lebih kompleks.

Pemerintahan Trump menyatakan bahwa “perang terhadap kripto telah berakhir” dan menyebut penuntutan terhadap CZ oleh pemerintahan Biden sebelumnya sebagai penganiayaan politik.

Pada saat yang sama, di balik peristiwa ini juga terungkap jaringan kepentingan rumit keluarga Trump yang terlibat dalam industri kripto—di satu sisi, Binance yang dipimpin CZ sempat mengalami kemunduran di AS, di sisi lain, Trump dan anak-anaknya membangun kerajaan besar di bidang kripto.

Semua ini membentuk drama nyata yang mencengangkan antara Washington dan Wall Street: uang, kekuasaan, mata uang digital, dan transaksi kepentingan di inti kekuasaan tertinggi Amerika.

CZ Dihukum: Dari Investigasi, Penyelesaian, hingga Hukuman Empat Bulan

CZ pernah menjadi salah satu tokoh paling legendaris di dunia kripto, namun di bawah tekanan regulator AS, ia mengalami perubahan nasib yang drastis hingga akhirnya dihukum.

Departemen Kehakiman AS selama bertahun-tahun menyelidiki dugaan pelanggaran anti pencucian uang dan sanksi oleh Binance, menuduh platform tersebut membiarkan transaksi mencurigakan, termasuk transfer yang melibatkan organisasi teroris Hamas. Di bawah tekanan hukum besar, pada 21 November 2023, CZ mencapai kesepakatan pengakuan bersalah dengan Departemen Kehakiman AS, mengakui gagal membangun program kepatuhan anti pencucian uang yang efektif di Binance, melanggar Undang-Undang Kerahasiaan Bank (BSA) AS.

Sebagai bagian dari kesepakatan, Binance juga mengakui pelanggaran terkait, dan kedua pihak sepakat membayar denda besar lebih dari 4 miliar dolar AS—Binance membayar sekitar 4,3 miliar dolar AS, dan CZ secara pribadi membayar denda 50 juta dolar AS. Besaran denda ini menjadikannya salah satu penyelesaian perusahaan terbesar dalam sejarah AS.

Kesepakatan tersebut juga memberlakukan pembatasan ketat pada Binance dan CZ: CZ langsung mengumumkan pengunduran diri dari posisi CEO Binance, digantikan oleh mantan kepala Asia Pasifik Richard Teng, dan setuju menerima larangan seumur hidup di industri, tidak boleh lagi terlibat dalam manajemen atau operasi bisnis global Binance, khususnya tidak boleh memegang jabatan eksekutif di Binance US.

Binance harus menjalani pengawasan kepatuhan independen selama tiga tahun untuk memastikan operasinya sesuai hukum. Perlu dicatat, CZ menjadi orang pertama dalam sejarah AS yang dipenjara hanya karena satu dakwaan BSA. Pada sidang vonis 30 April 2024, hakim federal Seattle akhirnya menjatuhkan hukuman penjara 4 bulan kepada CZ.

Hukuman ini tampak singkat, namun sangat simbolis—menunjukkan tekad regulator untuk menegakkan hukum terhadap raksasa kripto, dan sempat membuat industri kripto global ketakutan.

Selama menjalani hukuman, CZ ditahan di penjara federal AS. Hingga September 2024, ia bebas setelah menjalani empat bulan di balik jeruji besi.

Pada saat itu, CZ secara resmi tidak lagi memegang jabatan apapun di Binance, dan Binance dilarang beroperasi di AS karena pengakuan bersalah dan masalah regulasi. Mantan raja kripto yang pernah berkuasa kini jatuh ke titik terendah, reputasi pribadi dan kerajaan bisnisnya hancur lebur.

Setelah Bebas: CZ Diam atau Bergerak di Bawah Permukaan?

Setelah keluar dari penjara, CZ memilih untuk tetap rendah hati dan menjauh dari sorotan publik untuk sementara waktu.

Namun di balik ketenangan itu, media sosial dan rumor industri menunjukkan bahwa ia belum sepenuhnya meninggalkan panggung kripto. Awal 2025, rumor tentang kemungkinan grasi dari pemerintahan Trump kepada CZ mulai beredar diam-diam di media sosial seperti Twitter (sekarang X).

Menanggapi hal ini, CZ secara aktif menanggapi laporan media dan terlibat dalam diskusi publik, menunjukkan bahwa pengaruhnya belum sepenuhnya hilang meski pernah dipenjara.

Pada Maret 2025, The Wall Street Journal tiba-tiba mengungkap berita besar: perwakilan keluarga Trump sejak 2024 telah bernegosiasi dengan Binance untuk membeli sebagian saham Binance US, sekaligus mengungkap bahwa CZ sedang mencari grasi presiden. Laporan ini mengguncang industri dan kembali menempatkan CZ di pusat perhatian.

Pada hari yang sama, CZ dengan cepat membantah di platform X: “Maaf mengecewakan semua orang, laporan The Wall Street Journal salah. Faktanya: Saya tidak pernah membahas akuisisi Binance US dengan siapa pun.” Namun, ia kemudian berkata, “Tidak ada narapidana yang keberatan mendapat grasi, apalagi saya adalah satu-satunya orang dalam sejarah AS yang dipenjara hanya karena satu dakwaan BSA.” Pernyataan ini dianggap sebagai pengakuan bahwa ia memang menginginkan grasi. CZ juga mengisyaratkan bahwa laporan tersebut bermotif politik, menyebutnya seperti “serangan terhadap Presiden Trump dan kripto”, “sisa-sisa perang pemerintahan Biden terhadap kripto masih beroperasi”.

Pada awal Mei 2025, CZ mulai secara terbuka menyatakan keinginannya untuk mendapatkan grasi.

Pada 7 Mei, ia untuk pertama kalinya mengonfirmasi dalam sebuah acara podcast bahwa ia telah secara resmi mengajukan permohonan grasi presiden kepada pemerintahan Trump. CZ menjelaskan, alasannya mengajukan permohonan adalah karena media arus utama sudah memberitakan hal ini, “jadi lebih baik saya ajukan secara resmi”. Menurutnya, permohonan diajukan antara akhir Maret hingga awal April, yakni dalam dua minggu setelah laporan tersebut terbit.

Pada periode ini, pengamat jeli juga menemukan bahwa CZ diam-diam menghapus kata “mantan @Binance CEO” dari bio media sosialnya—langkah ini dianggap sebagai isyarat perubahan identitas di masa depan, dan memicu spekulasi tentang kemungkinan “kebangkitan” dirinya.

Pada Agustus 2025, media AS mengungkap upaya CZ untuk mendapatkan grasi: pada 13 Agustus, ia mempekerjakan pelobi Ches McDowell, yang dekat dengan Donald Trump Jr., untuk melobi grasi di Washington. Kabar ini mengonfirmasi spekulasi bahwa CZ aktif bergerak di balik layar.

Pada saat yang sama, perhatian komunitas kripto terhadap nasib CZ mencapai puncaknya: di pasar prediksi terdesentralisasi Polymarket, taruhan tentang “apakah CZ akan mendapat grasi” melonjak, pada pertengahan Oktober probabilitas keberhasilan taruhan sempat naik hingga 64%. Bahkan ada pelaku kripto yang menciptakan meme “Binance Life”, bercanda bahwa jika CZ bebas, ia akan melanjutkan perjalanan hidupnya yang tak terpisahkan dari Binance.

Trump Mendadak Memberi Grasi: Intervensi Gedung Putih dan Badai Politik

Pada 22 Oktober 2025, Presiden Trump menandatangani surat grasi untuk CZ di Gedung Putih, dan mengumumkan keputusan ini ke publik keesokan harinya. Juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, menyatakan dalam pernyataan: “Presiden menggunakan kekuasaan konstitusionalnya untuk mengampuni Mr. CZ yang didakwa dalam perang pemerintahan Biden terhadap kripto. Perang pemerintahan Biden terhadap kripto telah berakhir.”

Tindakan pemerintahan Trump ini secara resmi mengakhiri tekanan regulasi tinggi terhadap industri kripto dari pemerintahan sebelumnya, dan secara terbuka merehabilitasi CZ. Trump sendiri dikabarkan selalu bersimpati pada narasi bahwa CZ dan pelaku industri lain “mengalami penganiayaan”, dan beberapa sumber dekat Trump menyebut kasus CZ “sangat lemah, tidak seharusnya sampai ke tingkat dakwaan pidana dan penjara”.

Kabar grasi ini segera memicu reaksi politik sengit di Washington. Pendukung menilai ini menunjukkan tekad Trump untuk merangkul inovasi dan memperbaiki kesalahan pemerintahan sebelumnya, sementara para pengkritik mengecamnya sebagai pertukaran kepentingan terang-terangan yang merusak hukum dan etika. Politisi Demokrat, terutama Senator Elizabeth Warren dan anggota Komite Perbankan Senat lainnya, segera mengeluarkan pernyataan bersama setelah pengumuman grasi, menuduh pemerintahan Trump memanjakan kejahatan kripto dan melemahkan regulasi keuangan. Warren bahkan sejak Mei, ketika perusahaan kripto keluarga Trump dan Binance terlibat transaksi besar, sudah memperingatkan: “Sebuah dana yang didukung pemerintah asing mengumumkan akan menggunakan stablecoin Trump untuk transaksi 2 miliar dolar, sementara Senat bersiap meloloskan ‘GENIUS Act’—undang-undang stablecoin yang akan memudahkan presiden dan keluarganya memperkaya diri. Ini adalah tindakan korup, tidak ada senator yang seharusnya mendukungnya.” Menurutnya, di balik grasi Trump untuk CZ tersembunyi transfer dan konflik kepentingan besar.

Partai Republik pada umumnya menyambut langkah ini, menganggap penanganan CZ di era Biden sebagai bentuk penegakan hukum yang berlebihan.

Pejabat dan pendukung pemerintahan Trump menekankan, tuduhan terhadap CZ biasanya tidak berujung penjara bagi eksekutif keuangan lain, dan menilai pemerintahan Biden menargetkan industri kripto karena motif politik, sementara Trump hanya memperbaiki ketidakadilan ini. Menteri Keuangan baru Trump bahkan menyatakan dalam wawancara: “Perang terhadap industri kripto telah berakhir, Amerika akan berkomitmen menjadi pusat kripto global.” Pasar pun bereaksi cepat: setelah pengumuman grasi, harga token BNB yang diterbitkan Binance langsung melonjak, dalam beberapa jam naik dari 1083 USDT ke 1160 USDT, naik 6,7%.

Bisa dikatakan, grasi ini memicu badai di dunia politik dan opini publik, serta gelombang di pasar modal.

Dari sisi hukum, grasi presiden berarti tuduhan federal terhadap CZ dihapus, dan pembatasan yang muncul darinya juga bisa dihapus. Pakar hukum menegaskan, presiden memiliki hak grasi tertinggi yang diberikan konstitusi AS, dapat mengampuni dakwaan dan hukuman federal. Karena itu, grasi Trump tidak hanya membebaskan CZ dari konsekuensi hukum lebih lanjut, tapi juga bisa membatalkan beberapa klausul pembatasan dalam perjanjian pengakuan bersalah dengan Departemen Kehakiman. Ini berarti CZ secara teori berpeluang kembali mengendalikan kerajaan kripto yang ia bangun—hal ini membuat pendukungnya antusias, namun regulator garis keras sangat khawatir.

Peta Kripto Keluarga Trump: NFT, Token, dan Jaringan Kepentingan Tersembunyi

Di balik naik-turunnya kasus CZ, kebangkitan cepat Trump dan keluarganya di bidang kripto menjadi benang merah yang terus mengalir.

Trump pernah secara terbuka menyatakan tidak tertarik pada bitcoin pada 2019, namun dalam beberapa tahun setelah meninggalkan Gedung Putih, ia berubah menjadi pelaku aktif di dunia kripto. Terutama selama kampanye pemilu 2024, Trump secara terbuka merangkul mata uang digital: ia tidak hanya menyatakan pemerintah AS tidak akan pernah menjual bitcoin yang dimiliki, dan akan menjadikan bitcoin sebagai aset cadangan strategis nasional, tapi juga mengumumkan di situs resminya menerima donasi kripto untuk kampanye. Lebih penting lagi, keluarga Trump mulai mengkomersialkan merek “Trump”, terlibat dalam berbagai proyek NFT dan token kripto, membangun kerajaan bisnis kripto lintas politik dan bisnis.

Pertama di bidang NFT. Pada Desember 2022, Trump meluncurkan seri NFT pribadi pertamanya—“Trump Digital Trading Card”, dijual seharga 99 dolar per kartu.

Kartu NFT ini menampilkan Trump sebagai superhero, astronot, koboi, dan karakter eksentrik lainnya, langsung laris manis dan terjual habis dalam 18 jam, menghasilkan penjualan 4,455 juta dolar. Setelah sukses, Trump terus menerbitkan empat seri NFT, total lebih dari 200.000 kartu koleksi digital terjual, dengan pendapatan langsung lebih dari 22 juta dolar; ditambah royalti dari perdagangan pasar sekunder, diperkirakan proyek NFT ini telah menghasilkan lebih dari 8 juta dolar laba bersih untuk Trump. Trump berhasil mengubah IP pribadinya menjadi barang panas di blockchain, tidak hanya memperkaya diri, tapi juga membangun komunitas pendukung kripto yang besar.

Namun, dibanding NFT, ekspansi keluarga Trump di bidang token dan keuangan kripto lebih berdampak luas. Pada September 2024, dua putra Trump, Donald Trump Jr. dan Eric Trump, secara terbuka mengumumkan masuk ke pasar aset digital, mendirikan perusahaan kripto bernama “World Liberty Financial” (WLF). Pada Oktober, perusahaan ini meluncurkan token kripto pertama—WLFI, dan mengklaim token ini didukung keluarga Trump, memberikan hak “seperti pemegang saham” kepada pemiliknya. Meski penjualan awal kurang menggembirakan, hingga akhir Oktober 2024 hanya terjual WLFI senilai 2,7 juta dolar.

Namun keberuntungan berubah: setelah Trump memenangkan pemilu pada November 2024, permintaan WLFI melonjak. Seiring kemenangan Trump, WLF menarik banyak pendanaan besar dan pembelian token pada awal 2025. Data menunjukkan, WLF telah melakukan 8 putaran pendanaan privat, mengumpulkan setidaknya 590 juta dolar, dan nilai pasar WLFI secara fully diluted sempat mencapai sekitar 123 miliar dolar.

Salah satu alasan utama valuasi WLF melonjak adalah karena perusahaan ini membuka jalur rahasia antara Gedung Putih dan dunia kripto: status Trump sebagai presiden memberikan “dukungan kebijakan” yang tak tertandingi bagi perusahaan keluarga ini. Menurut pengungkapan WLF dan investigasi media, Trump secara pribadi melalui family trust memegang 60% saham WLF dan mendapat 75% pembagian pendapatan penjualan token perusahaan.

Dua putra Trump terlibat langsung dalam manajemen, menjabat sebagai “Web3 Ambassador”, bersama beberapa pengusaha kripto senior menjalankan bisnis harian. Lebih mencengangkan, WLF mengunci kepentingan keluarga dengan menyisihkan 22,5 miliar token WLFI (22,5% dari total) untuk keluarga Trump dan afiliasinya. Dalam waktu kurang dari setahun, The New Yorker memperkirakan keluarga Trump telah meraup sekitar 412,5 juta dolar dari proyek ini. Bisa dikatakan, keluarga Trump telah mengubah pengaruh politik “First Family” di Gedung Putih menjadi “modal utama” yang panas di dunia kripto.

Selain menerbitkan token WLFI, WLF juga pada Maret 2025 meluncurkan stablecoin USD1 yang dipatok dolar AS, diklaim didukung 100% oleh obligasi pemerintah AS dan aset tunai.

Hanya sebulan lebih setelah Trump kembali ke Gedung Putih, stablecoin ini tampil dalam transaksi internasional besar: perusahaan investasi MGX milik penasihat keamanan nasional Abu Dhabi, Tahnoun bin Zayed, mengumumkan akan menggunakan USD1 senilai 2 miliar dolar untuk membeli sebagian saham Binance! Co-founder WLF, Zach Witkoff, secara terbuka mengumumkan kabar ini di konferensi kripto Dubai, menyatakan “USD1 telah dipilih sebagai stablecoin resmi untuk investasi MGX 2 miliar dolar di Binance”.

Perlu dicatat, Zach adalah putra Steve Witkoff, utusan Timur Tengah dan sahabat lama Trump. Di acara tersebut, hadir pula Eric Trump dan miliarder kripto Asia, pendiri Tron, Sun Yuchen.

Transaksi MGX ini memicu pertanyaan keras di politik AS: di satu sisi, dana kekayaan negara UEA yang berlatar pemerintah asing menginvestasikan dana besar ke Binance yang terkena sanksi pencucian uang melalui stablecoin keluarga Trump; di sisi lain, pemerintahan Trump hampir bersamaan menyetujui ekspor peralatan chip canggih bernilai ratusan juta dolar ke perusahaan yang dikendalikan Tahnoun, meski lembaga keamanan nasional khawatir chip itu bisa jatuh ke tangan China.

Kebetulan ini membuat media dan lembaga pengawas bertanya—apakah pemerintahan Trump menukar kepentingan nasional demi bisnis keluarga? Investigasi mendalam The New York Times menyebut bisnis WLF “mengaburkan batas antara perusahaan swasta dan kebijakan pemerintah, belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah modern AS”. Laporan itu mengungkap WLF diam-diam menerima dana besar dan pertukaran kripto dari investor asing untuk mendapatkan akses ke Trump, dan setidaknya satu penyelidikan terhadap pihak terkait dibatalkan setelah pembayaran selesai. Misalnya, miliarder kripto China Sun Yuchen pada awal 2025 menginvestasikan setidaknya 75 juta dolar ke WLF dan menjadi penasihat, setelah itu Securities and Exchange Commission (SEC) AS menghentikan penyelidikan terhadap perusahaan milik Sun. Hubungan kepentingan seperti ini membuat kerajaan kripto keluarga Trump diselimuti bayang-bayang konflik kepentingan.

Dalam perjalanan kripto keluarga Trump, ada bab menarik—meme coin pribadi Trump. Menjelang pelantikan periode kedua, tim Trump pada 17 Januari 2025 secara mengejutkan meluncurkan meme coin bernama $TRUMP. Token ini diterbitkan di blockchain Solana, dengan total suplai 1 miliar, 20% dijual melalui ICO, sisanya 80% dimiliki perusahaan keluarga Trump. Dalam waktu kurang dari sehari, kapitalisasi pasar $TRUMP melonjak ke 27 miliar dolar, membuat nilai token yang dimiliki Trump melebihi 20 miliar dolar.

Meski valuasi ini tidak mungkin bertahan lama, menurut analisis Financial Times, proyek ini tetap menghasilkan setidaknya 350 juta dolar pendapatan nyata untuk Trump dalam beberapa bulan. Lebih mencolok, setelah kembali ke Gedung Putih, Trump beberapa kali secara terbuka memuji nilai token $TRUMP dan mengambil langkah administratif untuk menaikkan harganya, yang langsung meningkatkan kekayaan bersih pribadinya. Para ahli etika mengkritik keras, menyebut Trump sebagai presiden yang mempromosikan proyek kripto pribadi dan memanipulasi kebijakan demi token miliknya, telah menciptakan konflik kepentingan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Namun juru bicara Trump membantah, menyatakan aset bisnis presiden telah dikelola oleh anak-anaknya, sehingga “tidak ada konflik kepentingan”.

Kontroversi Grasi: Transaksi Suara atau Transfer Uang?

Secara keseluruhan, banyak tanda menunjukkan grasi Trump untuk CZ bukan semata-mata karena prinsip kebijakan, melainkan sangat mungkin melibatkan pertukaran suara dan transfer kepentingan. Dalam pemilu 2024, pelaku dan investor industri kripto dianggap sebagai kekuatan politik baru yang tak bisa diabaikan. Regulasi ketat pemerintahan Biden terhadap pasar kripto membuat banyak pelaku kripto marah, dan Trump dengan cerdik menangkap arus ini, memposisikan diri sebagai “presiden kripto”, berjanji membebaskan produktivitas kripto jika terpilih. Dilaporkan, tim kampanye Trump tidak hanya mendapat dukungan donasi dari beberapa whale dan institusi kripto, tapi juga menunjukkan niat baik kepada komunitas kripto melalui NFT dan token.

Setelah kembali ke Gedung Putih, Trump langsung menandatangani sejumlah perintah eksekutif yang menguntungkan industri kripto, seperti mendorong Kongres melonggarkan regulasi stablecoin melalui “GENIUS Act”, mengundang Winklevoss bersaudara dan pengusaha kripto terkenal lain ke Gedung Putih dalam acara “Kebangkitan Kripto Amerika”. Dalam konteks ini, grasi untuk CZ semakin memperkuat reputasi dan basis suara Trump di komunitas kripto. CZ memiliki banyak penggemar dan klien di seluruh dunia, grasi Trump untuknya dianggap sebagai sinyal persahabatan kepada seluruh komunitas kripto, bertujuan menarik kelompok pemilih baru ini.

Di sisi lain, tidak bisa diabaikan bahwa para donatur asing keluarga Trump memiliki kepentingan potensial dalam kasus CZ. Sebagai platform global, Binance memiliki banyak hubungan dengan modal internasional, termasuk dana MGX Abu Dhabi dan investor luar negeri seperti Sun Yuchen yang disebutkan sebelumnya.

Mereka adalah mitra penting dalam bisnis CZ, sekaligus tamu utama perusahaan kripto Trump. Dari MGX yang berinvestasi di Binance dengan stablecoin Trump, hingga pemerintahan Trump mengekspor chip canggih ke UEA, hingga Sun Yuchen berinvestasi di perusahaan Trump demi keringanan dari SEC, seluruh rantai ini jelas menunjukkan pertukaran kepentingan. Grasi Trump untuk CZ sangat mungkin menjadi kunci dalam pertarungan kepentingan lintas negara ini: begitu CZ bebas, pengaruh dan sumber dayanya akan kembali ke pasar, secara tidak langsung menguntungkan modal luar negeri yang bersekutu dengan keluarga Trump. Ada yang menduga, pihak-pihak berkepentingan inilah yang aktif melobi bahkan menekan, sehingga Trump akhirnya memutuskan memberi grasi kepada CZ.

Saat ini belum ada bukti langsung bahwa Trump menerima uang sebagai imbalan grasi, namun banyak detail telah membuat opini publik sangat waspada. Pemimpin minoritas DPR AS menyerukan penyelidikan atas keputusan Trump memberi grasi kepada CZ, untuk meneliti apakah ada penyalahgunaan kekuasaan atau pertukaran kepentingan. Organisasi pengawas etika pemerintah juga menuntut transparansi atas investasi kripto keluarga Trump dan proses pengambilan keputusan, demi memastikan tindakan presiden tidak dipengaruhi kepentingan bisnis pribadi. Bisa dikatakan, kasus grasi CZ telah melampaui ranah hukum, menjadi ujian bagi integritas politik dan supremasi hukum Amerika.

Dampak Regulasi dan Tata Dunia: Ke Mana Arah Industri Kripto?

Kasus CZ dan grasi Trump memberikan dampak mendalam pada arah regulasi dan struktur pasar industri kripto di AS dan dunia. Di dalam negeri AS, naiknya Trump menandai perubahan 180 derajat kebijakan pemerintah federal terhadap kripto: Securities and Exchange Commission (SEC) dan lembaga lain memperlambat bahkan menarik gugatan terhadap perusahaan kripto. Misalnya, SEC pernah menggugat Binance secara perdata pada 2023, namun tak lama setelah Trump menjabat, kasus itu dicabut. Kepala regulator juga sebagian besar diganti dengan orang yang lebih terbuka terhadap kripto, “safe harbor” dan “exemption” menjadi kata kunci. Hal ini membuat perusahaan kripto AS yang sebelumnya was-was kini lega. Forbes melaporkan, pada 2025 beberapa bursa kripto (seperti Gemini dan Bullish milik Winklevoss bersaudara) berhasil IPO, bergabung dengan Coinbase. Harga bitcoin pada 2025 mencetak rekor baru, sempat menembus 126.000 dolar, pelaku pasar menyebut “musim dingin telah berlalu, bull market dimulai lagi”. Bisa dikatakan, naiknya pemerintahan Trump dan serangkaian kebijakan ramah membuat industri kripto AS mengalami kebangkitan yang sudah lama dinantikan.

Namun, perubahan lingkungan regulasi ini juga memicu dinamika kepatuhan yang kompleks.

Di satu sisi, pelonggaran regulasi AS membawa keuntungan, menarik modal dan proyek kembali, serta memanaskan aktivitas startup dan investasi kripto. Statistik menunjukkan, hanya pada kuartal ketiga 2025, nilai transaksi merger dan akuisisi di bidang kripto global menembus 10 miliar dolar, naik 30 kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Banyak raksasa Wall Street (seperti JPMorgan, BlackRock, dll.) memanfaatkan momentum untuk masuk ke pasar kripto, meluncurkan produk bitcoin fund, spot ETF, dan lainnya. Pelonggaran hambatan regulasi dan dukungan kebijakan membuat institusi keuangan ini mau terlibat lebih dalam di bidang kripto. Hal ini semakin mendorong konsolidasi industri, perusahaan manajemen aset seperti 21Shares diakuisisi, perusahaan kripto asli juga melakukan akuisisi untuk memperkuat posisi. Secara umum, di bawah Trump, AS berupaya menjadi “pusat kripto global”, mengumpulkan modal dan teknologi yang patuh hukum di dalam negeri, agar unggul dalam inovasi berikutnya.

Namun di sisi lain, pelonggaran regulasi AS juga menimbulkan kekhawatiran akan risiko tak terkendali dan arbitrase regulasi.

Beberapa negara di Eropa dan Asia memilih tetap berhati-hati, bahkan memperkuat regulasi untuk mencegah risiko spekulatif akibat perubahan kebijakan AS. Misalnya, Uni Eropa tetap menerapkan kerangka regulasi MiCA yang ketat sejak 2024, dengan persyaratan modal bagi penerbit stablecoin dan aturan operasi bursa yang tidak dilonggarkan. Sebaliknya, AS kini jelas lebih lunak terhadap perusahaan kripto besar, bahkan CZ yang dihukum karena masalah anti pencucian uang bisa segera diampuni dan kembali. Para pengkritik menyebut ini sebagai “mundur ke masa lalu”. Pakar kejahatan keuangan memperingatkan, sikap lunak AS bisa menumbuhkan mentalitas spekulatif di industri, beberapa perusahaan akan mengendurkan kepatuhan internal karena melihat pelanggaran pun bisa lolos dari sanksi atau bahkan dibatalkan secara politik. Ini menjadi ancaman bagi sistem anti pencucian uang dan pendanaan terorisme global, yurisdiksi lain mungkin harus “jalan sendiri-sendiri” dalam regulasi kripto, sehingga koordinasi global semakin sulit.

Bagi Binance sebagai platform internasional, perubahan kebijakan AS jelas menjadi peluang besar. Meski pada 2023 Binance terpukul dan keluar dari pasar AS, dengan grasi Trump dan pelonggaran regulasi, peluang untuk bangkit kembali terbuka. Analis menilai, Binance US yang sebelumnya lumpuh kini bisa mendapat investasi dari keluarga Trump, menjadi “jalan belakang” untuk menyelamatkan perusahaan. Lebih penting, ruang gerak pribadi CZ kini jauh lebih besar. Jika ia benar-benar ingin kembali memimpin industri, grasi Trump telah menghapus hambatan hukum utama. Tentu saja, ini tergantung hubungan CZ dengan regulator AS di masa depan: selama pemerintahan Trump ia mungkin mulus, tapi jika rezim berganti, ia dan Binance tetap berisiko menghadapi masalah hukum. Ketidakpastian ini juga mencerminkan kekhawatiran politisasi regulasi kripto di AS—nasib perusahaan sangat tergantung pada siapa yang berkuasa di Gedung Putih, yang dalam jangka panjang tidak baik untuk stabilitas industri.

Di tingkat pasar internasional, kasus CZ dan grasi Trump juga membawa efek domino. Modal Asia dan Timur Tengah kini aktif memanfaatkan peluang ini, mempercepat ekspansi di peta kripto global. Investor institusi di Abu Dhabi, Singapura, Hong Kong yang dulu takut melanggar garis merah AS dan menjauh dari Binance, kini mungkin berani bekerja sama karena perubahan sikap Trump.

Binance sendiri mungkin akan mencari keseimbangan baru antara kepatuhan dan wilayah abu-abu: dengan pasar AS kembali terbuka, Binance pasti akan menginvestasikan sumber daya untuk membangun kembali citra kepatuhan dan memperbaiki hubungan dengan regulator AS, sekaligus memperkuat dominasinya di luar AS. Saat Coinbase, Gemini, dan bursa AS lain berekspansi ke luar negeri berkat kebijakan positif, jika Binance bisa kembali mendapat akses di AS, posisinya sebagai pemimpin global akan semakin kokoh.

Penutup

Kisah CZ tampaknya telah berakhir, namun diskusi yang dipicu olehnya masih jauh dari selesai.

Setelah peristiwa ini, semua orang semakin sadar. Logika regulasi AS bukanlah sesuatu yang kaku, ia bisa berubah dalam pertarungan kekuasaan, dan bisa disesuaikan di bawah tekanan industri. Dunia kripto pun tak lagi menjadi pulau terisolasi, ia harus belajar bertahan di celah kebijakan, bahkan aktif berpartisipasi dalam pembuatan aturan.

Surat grasi Trump, lebih tepat disebut sebagai awal baru daripada akhir. Ia menunjukkan besarnya pengaruh politik terhadap industri kripto, dan menyadarkan regulator di seluruh dunia—untuk menghadapi bidang baru ini, mungkin dibutuhkan strategi yang lebih fleksibel dari yang dibayangkan.

CZ memang bebas, namun proses panjang penyesuaian antara dunia kripto dan masyarakat arus utama masih jauh dari selesai. Satu-satunya yang pasti, setiap terobosan teknologi dan penyesuaian kebijakan di masa depan akan terus menguji kecerdasan semua pihak. Ke mana jalan ini akan bermuara, tak ada yang bisa menebak sebelumnya.

Penulis: Seedly.eth