Wawancara dengan Co-Founder Brevis: Gelombang Kedua ZK, Kunci Utama adalah Implementasi Nyata dalam Komputasi Tak Terbatas

Pembacaan Chainfeeds:

Dari bukti real-time Ethereum, hingga cakupan penuh aplikasi Web3 dan Web2.

Sumber artikel:

Penulis artikel:

TechFlow

Pendapat:

mo: Menurut saya, perkembangan setiap gelombang teknologi selalu memiliki ritme tersendiri. Biasanya, gelombang aplikasi pertama dari teknologi baru sangat terbatas, sedangkan gelombang kedua akan sangat memperluas skenario aplikasinya. Kita bisa meninjau kembali setiap teknologi baru dalam sejarah internet, semuanya telah melalui proses seperti ini. Misalnya, internet seluler mengalami dua gelombang: dari aplikasi sederhana awal hingga seluruh internet berpindah ke perangkat seluler, termasuk munculnya video pendek. Perkembangan AI juga mengalami proses serupa, awalnya hanya dapat menyelesaikan beberapa masalah kecil tertentu, namun seiring dengan ledakan daya komputasi, muncullah siklus baru seperti Large Language Model (LLM). ZK juga demikian. Sekitar tahun 2021, ZK menjadi topik hangat di bidang blockchain, namun saat itu skenario aplikasinya sangat terbatas, terutama terfokus pada jaringan layer dua berbasis ZK. Kami percaya, ZK sebagai solusi L2 memang merupakan contoh aplikasi yang baik, namun skenario aplikasinya sangat terbatas, dan juga menghadapi persaingan dari Optimistic Rollup. Hingga tahun 2023, ZK memasuki periode tenang, namun bagi tim kami yang membangun infrastruktur, ini bukanlah inti masalah. Kami tidak semata-mata memposisikan diri sebagai proyek ZK, kami tidak mengembangkan produk berdasarkan teknologi, melainkan berdasarkan kebutuhan. Kami ingin menyelesaikan masalah nyata yang ada di industri, dan ZK kebetulan merupakan solusi efektif untuk masalah-masalah tersebut. Masalah yang ingin kami selesaikan adalah bagaimana membuat komputasi skala besar dapat diverifikasi dan dapat dijalankan di blockchain. ZK bukanlah tujuan, melainkan alat. Perbedaan utama kami dengan proyek ZK lainnya adalah kami dapat membawa ZK benar-benar masuk ke skenario nyata dan use case. Misalnya, di PancakeSwap kami menemukan kebutuhan proyek untuk memberikan pengalaman yang disesuaikan bagi pengguna yang berbeda, terutama kebutuhan untuk memberikan tarif biaya transaksi yang berbeda kepada pengguna besar berdasarkan volume transaksi. Kebutuhan seperti ini tidak dapat diwujudkan dalam smart contract tradisional. Melalui teknologi ZK, kami memungkinkan pengguna besar untuk menghasilkan bukti terkait volume transaksi, kemudian smart contract mengeksekusi tarif biaya transaksi yang berbeda berdasarkan bukti tersebut, sehingga mewujudkan pengalaman pengguna yang berbeda. Dalam kerja sama dengan Euler, proyek berharap tidak hanya memberikan insentif pinjam-meminjam secara sederhana, tetapi juga dapat mendistribusikan hadiah dengan model yang sangat kompleks seperti berbasis time-weighted, yang sebelumnya juga tidak dapat diwujudkan di smart contract, kini kami juga telah menyelesaikannya melalui ZK. Contoh lain adalah platform Linea, yang melalui ZK telah mewujudkan model distribusi insentif berbasis time-weighted yang kompleks, memastikan kepatuhan, keamanan, dan transparansi distribusi insentif. Skema distribusi insentif ini tidak dapat diwujudkan melalui smart contract tradisional, namun melalui teknologi ZK, kami dapat berhasil mewujudkan kebutuhan ini. Dari aplikasi nyata ini, kita dapat melihat bahwa teknologi ZK tidak hanya dapat menyelesaikan masalah komputasi yang kompleks, tetapi juga membantu mewujudkan layanan yang lebih disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Kami sudah memiliki ribuan pengguna di berbagai bidang yang menggunakan sistem ini. Jadi, sebenarnya kami adalah proyek yang berorientasi pada kebutuhan, mengembangkan teknologi produk berdasarkan kebutuhan, dan kami percaya hanya dengan cara inilah ZK dapat dibawa ke skenario aplikasi yang lebih luas, mendorong datangnya era ZK 2.0.