Harga Ether (ETH) tidak punya pilihan selain naik, menurut seorang analis, dengan 40% Ether kini keluar dari peredaran di tengah permintaan institusional yang memecahkan rekor.
“Ethereum belum pernah mengalami siklus pasar dengan ketiga kekosongan pasokan aktif secara bersamaan,” kata analis “Crypto Gucci” pada hari Selasa.
Crypto Gucci mencatat bahwa digital asset treasuries (DATs) tidak ada pada siklus pasar sebelumnya. Selama beberapa bulan terakhir, DATs telah mengumpulkan 5,9 juta ETH, senilai sekitar $24 miliar dan setara dengan 4,9% dari total pasokan, menurut StrategicEthReserve.
Entitas-entitas ini akan memegang aset tersebut untuk hasil jangka panjang.
Spot Ether exchange-traded funds juga tidak ada pada siklus sebelumnya.
Sampai hari ini, ETF berbasis AS telah mengumpulkan 6,84 juta Ether senilai $28 miliar, dan setara dengan 5,6% dari total pasokan, meskipun staking belum disetujui.
Akhirnya, sementara staking masih dalam tahap awal pada siklus pasar sebelumnya, saat ini terdapat 35,7 juta ETH yang di-stake, senilai sekitar $146 miliar, dan mencakup hampir 30% dari seluruh pasokan. Sebagian besar dari ini tidak likuid karena lamanya antrean keluar, yang saat ini mencapai 40 hari.
Crypto Gucci menyatakan bahwa Ether telah memasuki siklus ini dengan permintaan institusional tertinggi dan jumlah float likuid terkecil dalam sejarahnya.
“Ketika permintaan bertemu dengan pasokan yang menyusut seperti ini, harga tidak hanya naik, tapi meledak.”
“Dengan penawaran institusional dan persetujuan staking [ETF], saya pikir ETH akan reli dengan kuat,” kata pengusaha Ted Pillows awal pekan ini. Ia memprediksi nilai wajar $8.000 hingga $10.000 pada siklus ini.
Terkait: Ether ‘3-wave pullback’ akan segera berakhir, $5.5K berikutnya: Fundstrat
Pasokan Ether saat ini sedikit inflasioner, namun hanya meningkat 0,5% sejak Merge pada 2022, ketika Ethereum beralih dari proof-of-work ke proof-of-stake, menurut Ultrasound.Money.
Jika dibandingkan, pasokan Bitcoin (BTC) telah meningkat sebesar 4% selama periode yang sama.
Negara-bangsa selanjutnya?
Faktor lain yang dapat menjadi kekosongan pasokan keempat adalah jika negara-bangsa mulai menimbun Ether untuk cadangan strategis kripto mereka.
Minggu ini, Kerajaan Bhutan mengumumkan bahwa mereka sedang membangun di atas Ethereum dengan mengintegrasikan sistem ID nasionalnya ke blockchain. Namun, saat ini mereka belum memiliki ETH.
“Sangat luar biasa bahwa Bhutan membangun di atas Ethereum,” kata Ryan Sean Adams dari Bankless. “Namun jika Ethereum tidak bisa mengubah pembangunan di atas Ethereum menjadi kepemilikan ETH sebagai penyimpan nilai, maka Ethereum tidak akan pernah memenuhi impian cypherpunk-nya,” tambahnya.
Majalah: Bitcoin’s ‘macro whiplash,’ Shuffle mengalami pelanggaran data: Hodler’s Digest
