Kamu! Bukan, kamu! Bursa kripto saling menyalahkan setelah pasar anjlok

10 Oktober 2025. Saraf keuangan dunia mendapat guncangan besar ketika Donald Trump menjatuhkan bom tarif 100% pada impor dari China.

Saham goyah, cryptocurrency terguncang, dan para trader? Mereka terjebak dalam “demolition derby” likuidasi paksa senilai $20 miliar. Para ahli mengatakan ini benar-benar hari merah.

Sihir gelap manipulasi pasar?

Chaos melanda bursa-bursa besar seperti Binance, di mana dashboard membeku, perintah stop-loss seolah menertawakan logika, dan beberapa token sempat menyentuh harga nol dolar.

Trader tidak bisa memastikan apakah ini kerusakan sistem atau sihir gelap manipulasi pasar.

Kris Marszalek, CEO Crypto.com, turun tangan menyerukan investigasi independen.

Regulator harus menyelidiki bursa yang mengalami likuidasi terbanyak dalam 24 jam terakhir dan melakukan peninjauan menyeluruh atas keadilan praktik mereka. Apakah ada yang melambat hingga berhenti, sehingga orang tidak bisa berdagang? Apakah semua perdagangan diberi harga dengan benar dan sesuai dengan indeks?… pic.twitter.com/UCD6iKuKFQ

— Kris | Crypto.com (@kris) 11 Oktober 2025

Miliaran dana pengguna menguap dalam semalam, dan dia menegaskan regulator perlu bertindak untuk melindungi trader yang tak berdaya dari kehancuran tanpa ampun ini.

Tidak ada pemenang

Dan dia tidak sendirian. CEO OKX, Star Xu, juga menyindir Binance. Menurutnya, keahlian Binance dalam memompa harga, menggunakan banyak identitas, dan menjual hype seperti penjaja di karnaval hanya merusak kepercayaan pada crypto.

Bagaimana kabar hidup semua orang?
Saya tidak di sini untuk mengejek siapa pun — saya hanya ingin berbicara sekali lagi tentang topik “XX Life.”

Hidup setiap orang penuh drama dan kehebatan, dan setiap bursa punya gaya serta filosofi sendiri.
Tapi saya selalu percaya ini: netralitas untuk sebuah…

— Star (@star_okx) 11 Oktober 2025

Pernyataan Xu mengingatkan pada skandal masa lalu, seperti kehancuran FTX, kekacauan di mana Binance diduga menarik tali yang membantu menjatuhkan pesaing.

Kesimpulannya? Tidak ada pemenang sejati, hanya kebakaran besar di seluruh industri yang dipicu oleh perang pasar.

Pakar crypto seperti Wu Blockchain menyarankan bahwa kejatuhan ini mungkin menargetkan kelemahan dalam sistem Unified Account Binance yang mencolok.

Sistem ini memungkinkan pengguna menjaminkan berbagai token sebagai jaminan untuk perdagangan kelas atas. Masalah? Tentu saja!

Saat token-token ini kehilangan nilainya, USDE turun ke 65 sen, wBETH ke 20 sen, dan BnSOL ke 13, margin call sistem meningkat, menghapus posisi trader seperti tsunami.

Pertarungan royale

Menambah panasnya situasi adalah bot trading algoritmik, yang menyerang seperti serigala, mendorong harga semakin turun dengan perintah jual beruntun.

Wu Blockchain menyoroti waktu yang mencurigakan, karena penyerang secara mengejutkan memiliki jendela sempurna antara pengumuman perubahan oracle harga Binance dan peluncurannya, mengisyaratkan kekacauan ini telah direncanakan berminggu-minggu sebelumnya.

Media sosial meledak dengan keluhan, seperti biasa. Ratusan pengguna tidak bisa berdagang, menarik dana, atau bahkan menghentikan kerugian mereka.

Binance meminta maaf, menyalahkan “gejolak pasar luar biasa dan lonjakan pengguna” atas “gangguan operasional,” berjanji akan meninjau klaim dari trader yang mengalami gangguan teknis, namun tidak untuk mereka yang keuntungannya menguap akibat fluktuasi harga.

Selamat datang di coliseum crypto, tempat bursa bertarung, trader berdarah-darah, dan $20 miliar menguap di tengah tuduhan yang beterbangan lebih cepat dari pasar yang jatuh. Pertarungan royale.