Michael Saylor dan Transformasi MicroStrategy: Holder BTC Terbesar di Dunia!

Jakarta, Pintu News – Michael Saylor , CEO MicroStrategy, mengubah perjalanan perusahaan teknologi perangkat lunaknya menjadi salah satu kisah paling mencolok dalam dunia cryptocurrency.

Pada 2020, ia memutuskan untuk mengalokasikan $250 juta (sekitar Rp4,16 triliun) dari kas perusahaan untuk membeli Bitcoin , menjadikan MicroStrategy sebagai perusahaan publik pertama yang memegang Bitcoin dalam jumlah besar.

Langkah berani ini memicu gelombang baru dalam adopsi Bitcoin oleh institusi dan perusahaan besar, yang sebelumnya hanya menganggap Bitcoin sebagai aset spekulatif. Kini, MicroStrategy memegang lebih dari 2% dari total pasokan tetap Bitcoin di dunia, menjadikannya pemegang Bitcoin terbesar di dunia.

Saylor Mengubah MicroStrategy Menjadi “Bitcoin Treasury Company”

Pada bulan Agustus 2020, Saylor yang sebelumnya dikenal sebagai eksekutif teknologi, membuat keputusan berani dengan membeli Bitcoin (BTC) untuk MicroStrategy. Langkah tersebut dia lakukan sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai dolar yang semakin melemah.

Sejak saat itu, MicroStrategy terus menambah kepemilikan Bitcoin-nya, bahkan pada tahun 2021, perusahaan ini mengeluarkan lebih dari $2 miliar (sekitar Rp33,3 triliun) untuk membeli lebih banyak Bitcoin. Keputusan ini membuat Saylor dan MicroStrategy menjadi simbol adopsi crypto oleh perusahaan besar, meskipun banyak yang menganggap langkah ini berisiko.

Baca juga: Prediksi Arthur Hayes: “Bitcoin (BTC) Bisa Capai $1 Juta!”

Saylor menganggap Bitcoin sebagai “preservasi modal” atau pelindung nilai kekayaan, mengibaratkannya seperti “Manhattan di dunia maya”, sebuah aset yang langka dan tak bisa dihancurkan. Meskipun banyak pihak yang skeptis terhadap keputusan ini, Saylor tetap teguh pada keyakinannya bahwa Bitcoin adalah masa depan strategi keuangan jangka panjang.

Bahkan, Saylor pernah meramalkan di tahun 2013 bahwa Bitcoin akan “berakhir seperti perjudian online”, sebuah tweet yang kini dianggap sebagai “tweet paling mahal dalam sejarah” setelah dirinya berubah haluan dan memimpin perusahaan dalam adopsi Bitcoin.

Strategi Jangka Panjang dan Pembelian Terstruktur

Strategi Saylor tidak hanya berhenti pada pembelian pertama. Saylor melanjutkan pembelian Bitcoin dengan menggunakan teknik keuangan terstruktur, seperti penerbitan utang konversi, untuk meningkatkan kepemilikan Bitcoin (BTC).

Pada 2021, MicroStrategy mulai membeli Bitcoin secara reguler dengan menggunakan metode dollar-cost averaging, sebuah strategi di mana perusahaan membeli Bitcoin pada harga yang berbeda setiap kali, mengurangi dampak volatilitas harga.

Sumber: Cointelegraph

Di tengah lonjakan harga Bitcoin yang mencapai $64.000 (sekitar Rp1,06 juta) pada 2021, Saylor tetap melanjutkan strategi ini meskipun harga Bitcoin akhirnya turun kembali ke sekitar $16.000 (sekitar Rp266,6 juta) pada akhir 2022.

Saylor meyakini bahwa Bitcoin bukan hanya alat investasi , tetapi juga merupakan standar baru dalam penyimpanan nilai. Bahkan ketika harga Bitcoin turun, MicroStrategy terus menambah kepemilikan mereka, dengan tujuan untuk menyimpan Bitcoin mereka selama lebih dari 100 tahun.

Baca juga: BNB Tembus ATH Lampaui $1.000, Kembalinya CZ Jadi Faktor Dibalik Kenaikan Harganya?

Pendekatan jangka panjang ini berhasil menguntungkan MicroStrategy, dengan saham perusahaan melonjak dan bahkan melampaui kenaikan harga Bitcoin itu sendiri. Pada akhir 2024, saham MicroStrategy tercatat mengalami kenaikan yang jauh melebihi indeks SP 500, menjadikan perusahaan ini lebih dari sekadar perusahaan perangkat lunak.

MicroStrategy Menjadi Pemegang Bitcoin Terbesar

Dengan lebih dari 500.000 Bitcoin (sekitar Rp8,3 triliun) yang dimiliki MicroStrategy pada awal 2025, perusahaan ini kini mengendalikan lebih dari 2% dari total pasokan tetap Bitcoin. Pengaruh Saylor yang besar dalam pasar Bitcoin memicu gelombang besar bagi perusahaan lainnya yang ikut membeli Bitcoin.

Pada lima bulan pertama 2025 saja, pembelian Bitcoin oleh institusi dan perusahaan tercatat lebih dari $25 miliar (sekitar Rp416,2 triliun). Namun, dengan jumlah kepemilikan yang sangat besar, muncul kekhawatiran akan tekanan yang diberikan terhadap pasokan Bitcoin yang terbatas.

Strategi pembiayaan Saylor dengan menerbitkan saham dan utang untuk membeli Bitcoin ini menarik perhatian pasar, dan meskipun berhasil meningkatkan kapitalisasi pasar MicroStrategy, ada risiko besar jika harga Bitcoin mengalami penurunan tajam.

Baca juga: Siapa Pemilik XRP Terbesar di 2025?

Pada Juni 2025, MicroStrategy membeli lebih dari 10.000 BTC dengan harga $1,05 miliar (sekitar Rp17,5 triliun), menjadikan total belanja perusahaan untuk Bitcoin mencapai hampir $42 miliar (sekitar Rp700 triliun).

Meskipun ini menunjukkan kepercayaan besar terhadap Bitcoin, risiko sistemik juga meningkat karena perusahaan harus mengandalkan utang dan pengeluaran ekuitas untuk mendanai pembelian.

Apa yang Bisa Dipelajari dari Obsesi Saylor terhadap Bitcoin?

Saylor memberikan pelajaran berharga dalam hal riset dan keyakinan terhadap investasi. Sebelum membuat keputusan besar untuk membeli Bitcoin, Saylor melakukan riset yang mendalam tentang fundamental Bitcoin. Bagi para investor pemula, ini mengajarkan pentingnya melakukan riset yang baik dan menghindari hype pasar.

Selain itu, Saylor menekankan pentingnya memiliki visi jangka panjang dan manajemen risiko yang bijaksana. Untuk investor ritel, strategi dollar-cost averaging yang digunakan Saylor juga bisa menjadi pendekatan yang baik untuk mengurangi dampak volatilitas.

Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di  Google News  untuk mendapatkan  berita crypto  terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti  harga bitcoin hari ini ,  harga coin xrp hari ini ,  dogecoin  dan harga aset  crypto  lainnya lewat Pintu Market.

Nikmati pengalaman  trading crypto  yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman  web trading  dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas  jual beli bitcoin  dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

• Cointelegraph. Michael Saylor’s Bitcoin obsession: How it all started. Diakses 20 September 2025.
• Featured Image: Finance Feeds