Kebijakan Trump Dapat Membuat Suku Bunga Hipotek Menjadi Tidak Stabil

Pada 28 Agustus 2025, rata-rata suku bunga untuk hipotek konvensional 30 tahun dengan suku bunga tetap di Amerika Serikat berada di angka 6,531%, menurut data dari Optimal Blue. Ini menandai penurunan tipis sekitar 1 basis poin dari hari sebelumnya dan sekitar 7 basis poin dari tingkat suku bunga seminggu sebelumnya [5]. Penurunan ini melanjutkan tren moderat yang diamati dalam beberapa minggu terakhir, meskipun suku bunga tetap mendekati ambang 7% yang telah bertahan selama lebih dari satu tahun. Suku bunga hipotek jumbo 30 tahun dilaporkan sebesar 6,799%, turun dari 6,757% pada minggu sebelumnya [5]. Demikian pula, pinjaman yang didukung pemerintah seperti FHA, VA, dan USDA juga mengalami penurunan rata-rata suku bunga, mencerminkan penyesuaian pasar yang lebih luas.

Lingkungan hipotek saat ini mencerminkan ketidakpastian yang berlanjut, dengan para analis mengamati dengan cermat bagaimana kebijakan yang diusulkan oleh Presiden Donald Trump dapat memengaruhi pasar tenaga kerja dan inflasi. Meskipun Federal Reserve mulai menurunkan suku bunga dana federal pada September 2024, pelonggaran suku bunga hipotek yang diantisipasi tidak terjadi seperti yang diharapkan. Faktanya, rata-rata suku bunga hipotek tetap 30 tahun melampaui 7% pada Januari 2025 untuk pertama kalinya sejak Mei 2024, menurut Freddie Mac [5]. Ini merupakan kontras tajam dengan rata-rata terendah sepanjang masa sebesar 2,65% pada Januari 2021, ketika intervensi ekonomi akibat pandemi membawa suku bunga ke titik terendah dalam sejarah.

Terlepas dari tingginya suku bunga ini, para ahli menyarankan bahwa pasar dapat stabil jika inflasi terkendali dan prospek ekonomi membaik. Sebagai contoh, suku bunga sempat turun di bawah 6,5% pada awal April 2025 sebelum naik kembali. Fluktuasi ini menyoroti sensitivitas suku bunga hipotek terhadap kondisi makroekonomi dan sentimen investor.

Pembeli rumah yang menghadapi situasi ini disarankan untuk fokus mengoptimalkan profil keuangan mereka guna mendapatkan suku bunga hipotek yang paling menguntungkan. Skor kredit yang kuat—idealnya 740 atau lebih tinggi—dapat secara signifikan mengurangi biaya pinjaman, begitu juga dengan rasio utang terhadap pendapatan (DTI) yang rendah, biasanya 36% atau di bawahnya. Membandingkan penawaran dari beberapa pemberi pinjaman, termasuk bank besar, serikat kredit, dan platform daring, juga sangat penting untuk menemukan penawaran yang kompetitif. Menurut riset Freddie Mac, pembeli rumah yang mengajukan permohonan ke beberapa pemberi pinjaman di lingkungan suku bunga tinggi dapat menghemat antara $600 hingga $1.200 per tahun [5].

Kebijakan neraca Federal Reserve tetap menjadi faktor kunci yang memengaruhi suku bunga hipotek jangka panjang. Meskipun pemotongan suku bunga dana federal menarik perhatian media yang signifikan, keputusan bank sentral untuk mengurangi neraca—dengan membiarkan aset jatuh tempo tanpa penggantian—secara historis telah mendorong suku bunga hipotek naik. Dinamika ini menegaskan pentingnya memantau kebijakan moneter secara lebih luas, bukan hanya penyesuaian suku bunga jangka pendek.

Karena pasar perumahan tetap dipengaruhi oleh kombinasi indikator ekonomi, ketidakpastian kebijakan, dan perubahan sentimen investor, peminjam didorong untuk bertindak secara strategis. Membandingkan penawaran dan memahami bagaimana berbagai jenis pinjaman—seperti pinjaman tetap 15 tahun, suku bunga mengambang, dan pinjaman yang didukung pemerintah—dapat memengaruhi pembayaran bulanan dan biaya jangka panjang sangat penting dalam membuat keputusan yang tepat [5].

Sumber: